Genggong – Kabar membanggakan datang dari SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong. Salah satu santri lulusan tahun 2025, Oktavia Nur Syabila, berhasil meraih Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama RI untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gadis kelahiran Probolinggo, 27 Oktober 2007 ini, akrab disapa Bela, merupakan anak pertama dari empat bersaudara pasangan Muhammad Taufik dan Yuliati. Meski berasal dari keluarga sederhana di Desa Condong Gading, Bela menunjukkan semangat juang luar biasa dalam meraih cita-citanya sebagai seorang dokter.
Perjalanannya menuju beasiswa ini tidaklah mudah. Ia sempat mengikuti berbagai jalur seleksi perguruan tinggi, namun belum berhasil. “Sebenernya semua ini nggak akan terjadi kalau saya nggak melewati proses kegagalan. Mulai dari SNBP, SNBT, SBUB Undip, Pbub UGM hingga Mandiri Beasiswa Unair, bahkan sempat terbesit dalam pikiran saya, apakah saya masih bisa kuliah kedokteran. Tapi pesan Ning Rini selalu saya ingat: ‘nggak papa, berarti Qur’annya harus fokus dulu’. Dari situlah saya kembali menguatkan diri untuk bangkit,” ungkap bela.

Dengan tekad yang kuat, Ananda Bela berhasil menghatamkan 30 juz Al-Qur’an yang menjadi modal utamanya lolos seleksi ketat PBSB. Dari 3000 pendaftar dengan kuota hanya 20 orang di program studi kedokteran, ia mampu menembus berbagai tahapan ujian mulai dari akademik, psikologi, wawancara, hingga tes hafalan dan kitab kuning.
“Awalnya saya sempat ragu, tapi saya yakin dengan barakah guru, doa orang tua, dan dukungan sekolah. Alhamdulillah akhirnya saya berhasil meraih beasiswa ini, dan semua saya persembahkan untuk mereka,” ucapnya penuh syukur.
Cita-cita menjadi dokter bagi Bela bukan semata untuk dirinya sendiri. Ada alasan yang jauh lebih dalam sehingga menjadi motivasi tersendiri dalam meraih impiannya. “Bagi saya, menjadi dokter berarti bisa kembali ke desa, membantu masyarakat yang sering terkendala biaya dan akses kesehatan. Lebih dari itu, saya ingin melanjutkan cita-cita bunda yang dulu terhenti di tengah jalan karena keterbatasan finansial,” tutur Bela.
Kini, dengan diterimanya Oktavia di Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui jalur beasiswa prestisius ini, ia menjadi teladan bahwa ketekunan, doa, serta keberkahan ilmu Al-Qur’an mampu membuka jalan menuju masa depan yang gemilang. (suk)